Saturday, September 6, 2014

Contoh Latar Belakang Skripsi | Karya Tulis Ilmiah Tugas Akhir


Latar Belakang Skripsi - Latar belakang suatu karya tulis ilmiah atau skripsi sangatlah penting untuk mendukung suatu karya ilmiah, karena laatar belakang merupakan bagian dari pendahuluan sebuah skripsi/karya tulis ilmiah. Oh ya Latar belakang ini bisa saja ditulis kembali dalam berbagai jurusun saperti. Administrasi Negara, Administrasi Niaga, Sistem Informasi, Akuntansi, Bahasa Inggris, Ekonomi Manajemen, Ekonomi Pembangunan, Fisika, Hukum Pidana, hukum Perdata, Hukum tata Negara, Ilmu Tanah, teknik Informatika, Mutimedia, kesehatan, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Eklektro, Komunikasi, Manajemen Keuangan, Pendidikan Matematika, Kimia, Biologi, bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Pertanian, Peternakan, Arsitektur, Kebidanan, Psikologi, Kedokteran
Latar Belakang  karya tulis ilmiah/skripsi biasanya disertai penjelasan singkat apa yang akan dibahas pada skripsi tersebut, biasanya memberikan sedikit data atau fakta untuk mendukung suatu skripsi. penulisan dalam hal ini di tekankan harus jelas agar memudahkan pembaca memahami isi dari latar belakang skripsi tersebut. Sekali lagi saya tekankan pilih lah kata-kata atau kalimat yang bisa merangkum maksud/tujuan/pembahasan skripsi tersebut pada saat anda menulis latar belakangnya.
Berikut saya berikan contoh latar belakang skripsi.
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka membangun manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti sandang, pangan, perumahan, kesehatan, dan sebagainya atau kepuasan batiniah saja seperti pendidikan, rasa aman, bebas mengeluarkan pendapat dan sebagainya, melainkan juga keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara keduanya.

Dalam rangka menciptakan manusia seutuhnya maka pembangunan pendidikan merupakan bidang yang penting untuk mendapatkan prioritas. hubungan dengan hal tersebut, maka pendidikan memerlukan konsep yang baku sehingga pelaksanaan sistem pendidikan dapat menciptakan manusia yang siap pakai.

Tujuan pendidikan nasional berdasarkan UU sistem penddidikan nasional tahun 2003 dinayatakan bahwa:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (SPN, 2003 : 7).

Dikatakan bahwa pendidikan itu berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat, karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

Dengan demikian unsur keluarga merupakan hal yang penting sebelum mengarah lebih lanjut pada sekolah dan masyarakat. Mengingat pentingnya peranan keluarga itu terhadap pendidikan terutama terhadap anak-anaknya. Peranan orang tua yang langsung terhadap anak-anaknya juga adalah mendidik untuk menciptakan ilmu yang berguna baik melalui sekolah  yang berlangsung secara terus menerus maupun di lingkungan masyarakat di mana ia berada. Hal ini berarti penyediaan materi dan spirit anak-anaknya turut menentukan, termasuk mengawasi hal-hal yang tidak diinginkan agar tujuan mewujudkan anak yang soleh dapat tercapai.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagai kelanjutan dari Sekolah Dasar memang peranan penting dalam menciptakan manusia pembangunan yang bertaqwa kepada Allah SWT, dan biasanya mencakup wilayah yang luas dan kebanyakan berada di pusat-pusat kota, maka akan menciptakan siswa dari pedesaan sebagai siswanya yang merantau yang tidak bisa diawasi secara langsung oleh orang tuanya. Di lain pihak siswa yang hidup bersama orang tuanya di dekat lokasi sekolah menengah pertama tersebut tentu bisa diawasi oleh orangtuanya. Padahal semua yang merantau atau tidak mempunyai peluang-peluang yang sama untuk meraih prestasi  yang lebih baik.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Gangga terletak di wilayah Lombok Barat bagian utara, menampung siswa dari pedesaan, sebagai perantau di samping siswa yang berada yang tinggal bersama orang tuanya di sekitar lokasi tersebut. Yang tentunya keberhasilan dari semua sista tersebut sangat dipengaruhi oleh pengawasan dari orang tuanya.

Berdasarkan latar belakang  di atas, maka peneliti tertarik mengangkat permasalahan tersebut untuk dilakukan penelitian dengan judul " Pengaruh Pengawasan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 2 Gangga Tahun Pelajaran 2007/2008".
B.    Rumusan Masalah

Berdasarkan judul penelitian di atas, rumusan masalah  yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pengaruh pengawasan orang tua terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 2 Gangga tahun ajaran 2007/2008.
C.    Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengawasan orang tua terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 2 Gangga tahun ajaran 2007/2008.
D.    Kegunaan Penelitian
1.    Kegunaan Teoritis 
  • Hasil penelitian ini dapat memperkaya hazanah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan, terutama dalam prestasi belajar.
  • Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi dalam penelitian selanjutnya, dan dapat mengembangkan konsep-konsep pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah.
2.    Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini dapat masukan bagi para guru dan juga orang tua agar memiliki pengawasan yang baik terhadap anak atau siswa agar tetap memberikan motivasi di dalam pembelajaran khususnya Pendidikan Agama Islam sehingga dapat meningkatkan prestasi yang lebih baik.
E.    Hipotesis  
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Ada Pengaruh Pengawasan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 2 Gangga Lombok Barat Tahun Pelajaran 2007/2008.
Contoh Latar Belakang Skripsi
F.    Batasan Istilah 

Untuk menghindari perbedaan tanggapan dan interpretasi yang berbeda terhadap judul skripsi ini maka penulis akan memberikan penjelasan pengertian kata yang terdapat dalam judul ini.
1.    Pengawasan Orang Tua
Pengawasan adalah identik dengan kata “controlling” yang berarti pengawasan, pemeriksaan”. Jadi, pengawasan orang tua adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang tua di luar proses belajar mengajar di sekolah atau pengawasan dalam upaya meningkatkan prestasi siswa untuk menjalani proses belajar mengajar selama tinggal bersama orang tua di rumahnya.

2.    Prestasi Belajar
Prestasi belajar terdiri dari dua kata  yaitu prestasi dan belajar, dalam "Kamus Umum Bahasa Indonesia" belajar berarti berusaha mendapatkan kepandaian. Sedangkan prestasi berarti hasil yang dicapai.

Adapun yang dimaksud dengan prestasi belajar dalam skripsi ini adalah “Hasil belajar yang telah dicapai siswa, berupa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari penguasaan materi pelajaran yang ditunjukkan dengan nilai, angka yang diberikan oleh guru setelah diadakan evaluasi dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diraih oleh siswa Kelas VIII di SMPN 2 Gangga Lombok Barat Tahun Pelajaran 2007/2008.
3.    Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan Agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional (GBPP PAI, 1993 : 1).

Adapun pendidikan agama Islam yang dimaksud dalam skripsi ini adalah pendidikan Agama Islam yang diajarkan pada siswa SMP 2 Gangga Lombok Barat Tahun Pelajaran 2007/2008.

Jadi yang dimaksud dengan judul skripsi di atas adalah pengaruh yang ditimbulkan oleh pengawasan orang tua terhadap hasil belajar yang.
Latar belakang diatas merupakan latar belakang yang saya kutip dari sebuah skripsi yang sudah di acc kan  bisa anda lihat contoh latar belakang skripsi diatas itu mengadung kutipan langsung (berupa data dari - (SPN, 2003 : 7),  latar belakang diatas juga memberikan gambaran isi dari skripsi. semoga anda terbantu dengan contoh latar belakang skrpsi ini. Jangan lupa ya kalau  Latar belakang ini bisa saja ditulis kembali dalam berbagai jurusun saperti. Sistem Informasi, Administrasi Negara, Administrasi Niaga, Akuntansi, Bahasa Inggris, Ekonomi Manajemen, Ekonomi Pembangunan, Fisika, Hukum Pidana, hukum Perdata, Hukum tata Negara, Ilmu Tanah, teknik Informatika, Mutimedia, kesehatan, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Eklektro, Komunikasi, Manajemen Keuangan, Pendidikan Matematika, Kimia, Biologi, bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Pertanian, Peternakan, Arsitektur, Kebidanan, Psikologi, Kedokteran

ASUHAN KEPERAWATAN DALAM MASALAH PSIKOSOSIAL PASUNG PADA PASIEN GANGGUAN JIWA





BAB I
PENDAHULUAN


A.        Latar Belakang

Di beberapa daerah di Indonesia, pasung masih digunakan sebagai alat untuk menangani klien gangguan jiwa di rumah. Saat ini, masih banyak klien gangguan jiwa yang di diskriminasikan haknya baik oleh keluarga maupun masyarakat sekitar melalui pemasungan. Sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan larangan "tradisi" memasung klien gangguan jiwa berat yang kerap dilakukan penduduk yang berdomisili di pedesaan dan pedalaman terus berupaya dilakukan antara lain dengan memberdayakan petugas kesehatan di tengah-tengah masyarakat. Di Indonesia, kata pasung mengacu kepada pengekangan fisik atau pengurungan terhadap pelaku kejahatan, orang-orang dengan gangguan jiwa dan yang melakukan tindak kekerasan yang dianggap berbahaya (Broch, 2001, dalamMinas & Diatri, 2008). Pengekangan fisik terhadap individu dengan gangguan jiwa mempunyai riwayat yang panjang dan memilukan. Philipp Pinel dianggap berjasa sebagai orang pertama yang melepaskan para penderita gangguan jiwa yang dirantai di RumahSakit Bicetre and Salpetriere di Paris pada akhir abad ke-18 (Beech, 2003, dalamMinas & Diatri, 2008). Tetapi perlakuan tersebut masih terus berlanjut di tempat-tempat penyembuhan berbasis agama, dan di berbagai tempat lain di seluruh belahan dunia (Nair, 2004). Beberapa jenis alat pengekangan meliputi rantai/belenggu, tali, kayu, kurungan, dan dikunci dalam ruangan tertutup yang biasanya dilakukan terhadap laki-laki, perempuan dan anak-anak (The Times, 2007).

B.        TUJUAN

1. Tujuan Umum
Agar penulis mendapatkan pengetahuan dan memberikan informasi tentang masalah psikososial pasung pada pasien gangguan jiwa yang terjadi di masyarakat.



2. Tujuan Khusus
            Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dalam masalah psikososial pasung pada pasien gangguan jiwa, mahasiswa diharapkan mampu :
a.       Mengetahui dan memahami penyebab yang mendasari timbulnya masalah psikososial pasung pada pasien gangguan jiwa yang terjadi di masyarakat.
b.      Mengetahui dan memahami terapi dan pencegahan yang dilakukan pada masalah psikososial pasung pada pasien gangguan jiwa yang terjadi dimasyarakat.

C.        MAMFAAT
            Mendapat pengetahuan serta dapat menerapkan apa yang telah didapatkan dalam perkuliahan dengan kasus yang nyata dalam melaksanakan asuahan keperawatansebagai pertimbangan dalam pembuatan makalah.